Penemuan Kuasa Ramalan
Beberapa bulan yang lalu, teman saya Faiz–dia adalah ketua Puskomda FSLDK Solo Raya saat ini- berkunjung ke kamar masjid yang saya tinggali, Masjid Margoyoso. Ketika itu dia memang sedang dalam masa magang di salah satu perusahaan di Jogja.
Dia datang ke kamar saya membawa satu buku baru berwarna coklat dengan judul “Babad Dipanegara”, mata saya berbinar melihat buku itu.
Buku coklat itu saya buka.
Ternyata isinya berbentuk potongan-potongan tembang. Naskah babad ini memang ditulis oleh Pangeran Dipanegara dalam bentuk tembang-tembang macapat. Melihat tulisan itu saya rada kecewa, karena tidak sesuai ekspektasi saya. Saya berekspektasi bisa memahami kisah menarik Pangeran Dipanegara melalui babad yang beliau tulis langsung. Namun ternyata saya tidak paham.
Pertama, mungkin memang karena saya belum pernah benar-benar paham dalam membaca tembang macapat. Kedua bisa jadi dikarenakan babad ini secara terpaksa dialih bahasakan-kalau tidak salah-ke dalam bahasa Indonesia
Namun hari ini, hari kedua pelatihan menulis yang diadakan oleh DPAD DIY yang bertempat di Grahatama Pustaka, saya menemukan buku ini, “Kuasa Ramalan, Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa, 1758–1855”. Buku yang ditulis oleh peneliti barat, Peter Carey. Peter Carey secara mendalam telah banyak meneliti sejarah jawa khususnya yang berkaitan dengan Pangeran Dipanegara.
Saya menemukan buku itu di Ruang Koleksi Sejarah dan Budaya, Grahatama Pustaka lantai 2. Tapi sayang buku yang terdiri dari 3 jilid ini tidak bisa dipinjam untuk dibawa pulang, sehingga harus dibaca di ruang koleksi.
Semoga saya dan kita semua senantiasa diberikan waktu, kesehatan dan bensin untuk berkujung ke Grahatama Pustaka untuk menyelesaikan buku ini. Buku tentang Sultan Abdul Hamid Erucakra