Para Asatidz

Rezal Prihatin
2 min readJun 5, 2022

--

Satu dari banyak hal yang saya syukuri ketika berada di keluarga LDK (Lembaga Dakwah Kampus) Sunan Kalijaga adalah hadirnya banyak asatidz (jamak dari kata ustadz) yang senantiasa membimbang langkah kami.

Ustadz Okrisal Eka Putra. Beliau begitu luar biasa dengan berbagai majelisnya. Namanya tersohor sebagai pemateri di berbagai tempat ngaji di jogja, dari Muslim United, Masjid Nurul Ashri, Teras Dakwah hingga berbagai masjid di seantero jogja. Kisah dan pengalaman beliaulah yang senantiasa mendampingi kami untuk tumbuh sebagai aktivis dakwah. Bagaimana cara beliau mengampu majelis dari atas mimbar adalah ilmu yang harus kami pelajari. Karena bagaimanapun aktivitas dakwah tidak bisa jauh dari mimbar-mimbar kajian.

Ustadz Abdullah Sunono. Tak pernah kadaluwarsa nasihat beliau kami amalkan. Beliau mendorong kami setidaknya dalam pengembangan kepribadian muslim. Nasihat-nasihat mendasar selalu beliau siramkan kepada hati-hati kering kami. Satu yang saya ingat adalah ketika beliau memberi pesan “Jadilah aktivis yang berbahagia”. Hal yang sepertinya banyak kami lupakan. Dalam berbagai kegiatan di LDK kami selalu meniatkan diri untuk menjalankan amanah dakwah, tanpa disertai rasa bahagia yang mendalam. Seolah-olah ini adalah amanah berat yang mengharuskan kita untuk merasa tertekan.

Ustadz Anton Ismunanto. Secara pribadi saya benar mengagumi beliau. Pandangannya tentang peta politik islam sangat menarik untuk disimak. Worldview islam yang beliau bangunlah yang sepertinya kami butuhkan saat ini, di tengah pesatnya perang pemikiran. Beliau mengingatkan kami bahwa LDK adalah lembaga dakwah yang berbasis di kampus. Bukan seperti teras dakwah, atau masjid jogokariyan yang memiliki cakupan jamaah lebih luas. Ini berarti setiap arahan dakwah LDK harus sejalan dengan dunia akademik. Bahasan-bahansa dalam kajian seharusnya mengarah kepada penalaran mahasiswa sebagai golongan pemikir dalam lingkungan masyarakat.

Ustadz Hermawan Budi Santoso. Dari bulan februari hingga april, beliau rutin mengisi Taklim di LDK Sunan Kalijaga. Menanamkan 10 muwashofat seorang muslim pada diri kami, disertai berbagai kisah menarik yang beliau ceritakan. Kisah yang beliau dapatkan karena banyak bersinggungan langsung dengan masyarakat ketika aktif di PMJ (Pesantren Masyarakat Jogja) membantu Ustadz Puji Hartono hingga saat ini. Ilmu itulah yang sungguh sangat kami butuhkan, mengingat masa dakwah kampus tidaklah lama. Masa dakwah di masyarakatlah yang akan banyak mengambil sisa usia kami.

4 asatidz komplit dari berbagai konsentrasi bidang, yang lebih dari cukup sebagai bekal kami untuk menjadi aktivis dakwah kini dan nanti. Sebenarnya banyak asatidz lain yang senantiasa mendampingi kerja-kerja dakwah kami selama di LDK Sunan Kalijaga. Namun pada kesempatan syawalan kemarin, hanya 4 yang sempat kami sambangi. Semoga beliau para asatidz senantiasa diberikan kesehatan, kelancaran dalam berbagai urusan dan keberkahan umur. Hingga kami generasi selanjutnya layak dan siap untuk mengisi berbagai posisi yang beliau isi saat ini, di waktu kemudian.

ditulis untuk Syuro PH LDK Sunan Kalijaga 2021/2022

--

--

No responses yet