“Pajak” dalam Ilmu
“Acara pelatihan penulisan dan penerbitan buku dinas perpustakaan & arsip DIY. Kalau ada yg minat bisa kontak saya, CP. 085101xxxxxx”. Begitulah isi pesan terusan singkat yang dikirmkan oleh teman saya, beserta rundownya dalam format PDF
-
Akhir agustus saya mendapatkan tawaran menarik dari teman saya. Pelatihan menulis gratis yang diselenggarakan di Grhatama Pustaka Yogyakarta. Melihat tanggal pelaksanaan, cocok lantas saya melakukan pendaftaran.
Maka disinilah saya sekarang, hari terakhir Pelatihan Menulis ke-6 Balai Layanan Perpustakaan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pelatihan semacam ini adalah investasi masa depan. Meningkatkan skil dan kemampuan. Begitu juga pelatihan lain. Desain grafis, kepemikiran, tanggap bencana serta pelatihan lain yang bisa meningkatkan kapasitas diri kita. Sungguh itu adalah hal yang luar biasa yang harus kita buru.
Namun kita sering lupa.
Terlalu nyaman dalam berbagai pelatihan. Terlalu asik meningkatkan kapasitas diri. Seringkali membuat kita lupa berbagi. Lupa menebar manfaat kepada orang lain. Tidak hanya harta, ilmu juga harus disedekahkan. Kemampuan kita dalam kepenulisan, desain grafis, kepemikiran dan tanggan bencana misalnya, juga harus kita salurkan kepada orang lain.
Terlebih bagi kita yang mengaku aktivis dakwah. Berbagi ilmu adalah bentuk “pajak” dari ilmu yang kita dapatkan. Terlebih dakwah adalah perkara besar. Perkara yang sangat berat ketika kita pikul sendiri. Maka disitulah alasan dibentuk satu jamaah. Saling melengkapi dan saling mengisi adalah kesehariannya.
Keberadaan saya di LDK (Lembaga Dakwah Kampus) Sunan Kalijaga sekarang adalah hal yang sangat saya syukuri. Selain melatih berbgaai skil termasuk skil kepemimpinan, saya bisa membayar “Pajak” ilmu yang menjadi tanggung jawab saya. Hal-hal penting dan bernilai yang saya dapatkan di sepanjanga jalan kehidupan, bisa saya salurkan melalui lembaga ini.
Grhtama Pustaka
8 September 2022