Mengenal Leluhur (1)

Rezal Prihatin
3 min readFeb 24, 2022

--

Mengenal leluhur adalah salah satu jalan keluar ketika kita sedang berada dalam kebingungan. Hal ini didukung dengan banyaknya kisah sejarah dalam Al-Quran. Padahal Al-Quran diturunkan pada zaman Rasulullah, namun banyak kisah-kisah nabi terdahulu yang dijelaskan didalamnya. Salah satu hikmahnya adalah untuk memotivasi kaum muslimin, sekaligus menambah cara pandang muslimin dalam menghadapi suatu masalah. Di al-Quran tersebar banyak sekali kisah nabi Musa yang memang sangat heroik ketika berhadapan dengan Firaun. Yang Rasulullah sampaikan kepada para sahabat agar memiliki semangat berdakwah menyampaikan islam layaknya nabi Musa. Pada al-Quran dikisahkan juga bagaimana seorang adam diajari oleh Allah tentang seluruh benda-benda di sekitarnya. Yang bisa diambil hikmah bahwa memang sudah selayaknya kita mengawali segala hal dengan mempelajarinya terlebih dahulu. Juga banyak kisah-kisah lain di dalam al-Quran, hingga ada salah satu surah al-Quran yang bernama al-Qasas (Kisah-kisah)

Begitu pula kehidupan kita saat ini. Kita harus senantiasa mempelajari kisah leluhur. Terlabih ketika kita merasa kebingungan dan merasa ingin menyerah. Sejarah dakwah di Indonesia ini sudah berumur ratusan tahun. Dimulai sejak berkirim suratnya Raja kerajaan Sriwijaya dengan salah satu khalifah di jazirah arab ketika itu Umar bin Abdul Aziz, yang juga dilanjutkan dengan kerjasama dalam bidang perdagangan. Itu terjadi setidaknya pada abad 7 masehi, seperti yang disampaikan oleh Ustadz Salim A. Fillah. Hingga saat ini abad ke 21 masehi. Berarti sudah berjalan hampir 14 abad. Ketika kita mengalami kebingungan dan berada pada ujung masa hampir menyerah dalam berdakwah, boleh lah kita membaca, atau setidaknya mendengarkan kisah-kisah bagaimana perjuangan dai-dai di indonesia pada zaman dahulu. Bagaimana Sunan Kalijaga menjadi dai tanpa memiliki pondok pesantren layaknya tokoh walisongo yang lain. Bagaimana Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik) datang dengan ilmu pengairannya yang kemudian diajarkan kepada penduduk jawa. Hingga yang lebih dekat bagaimana perjuangan seorang KH. Hasyim Asy’ari mendirikan Nahdlatul Ulama hingga membuat resolusi jihad 22 Oktober. Begitu banyak kisah heroik yang sebenarnya serupa kisahnya dengan perjuangan kita saat ini. Dari kisah-kisah itulah kita bisa mengambil semangat, dan inspirasi untuk kembali bergerak maju.

Dalam Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Sunan Kalijaga ini misalnya. Setidaknya kemarin pada november 2021 kita sudah melaksanakan Muktamar ke 11. Yang berarti minimal, lembaga ini sudah berdiri 11 tahun. Meskipun sebelum itu lembaga dakwah ini juga pernah ada namun dalam bentuk yang berbeda. Ketika kita merasa kebingungan tentang masalah yang sedang terjadi saat ini, kita memiliki para pendahulu yang telah dulu mengalami masalah yang hampir sama dengan yang kita alami saat ini. Ketika kita merasa membutuhkan inspirasi, kita bisa menoleh kebelakang, mendengarkan kisah dari para pendahulu. Hal ini terbukti setalah saya pribadi menemui beberapa alumni untuk mendapatkan insight baru dalam perjalanan dakwah ini. Semakin banyak kita mempelajari sejarah dakwah lembaga ini, insyaAllah semakin banyak pula variasi inspirasi yang bisa kita terapkan dalam perjalanan dakwah ini kedepannya. Mari mengenal leluhur.
ditulis untuk Syuro PH LDK 21/22 Jumat, 14 Januari 2022

--

--

No responses yet