MENGEMBALIKAN SANG FAJAR

Rezal Prihatin
2 min readJun 24, 2023

--

Mengembalikan lagi ghirah kader LDM (Lembaga Dakwah Masjid) yang sempat mengendor pasca dikeluarkannya SK dari Rektor bahwa LDM bukan lagi UKM UIN. Kepercayaan Civitas Akademika kembali lagi, meskipun baju LDM telah berganti nama LDK. Nama memang telah berganti, tetapi ruh nya masih sama. Ruh perindu syurga. Amiin.

“Aku memang terlahir sebagai generasi akhir tapi aku akan melakukan sesuatu yang tidak pernah terfikirkan oleh generasi sebelumnya”. Tahun 2009 -saya sudah menjadi pengurus KAMMI UIN Jogja- saya mendengar kabar tak sedap. Bahwa LDM (Lembaga Dakwa Masjid) di UIN dikeluarkan sebagai UKM UIN dikarenakan melakukan penggalangan dana untuk Palestina dan yang lebih lagi kader-kadernya mulai mundur secara beraturan dari kepengurusan LDM.

Mendengar itu hati saya terenyah dan tak habis fikir ada kejadian semacam itu serta mulai terfikir dalam benak saya akan membaktikan diri saya ke LDM.

Setelah berfikir panjang dan istikhara saya membuat surat pengunduran diri sebagai pengurus KAMMI dan mulai mengaktifkan diri sebagai kader LDM. Tujuan saya hanya satu membangkitkan lagi semangat kader LDM meskipun sudah tidak tercatat sebagai lembaga internal kampus. Tapi itu tidak berjalan mulus, hadirnya saya disana membuaat kader yang belum mafhum curiga karena sebelumnya yang mereka tahu saya pengurus KAMMI. Hampir dua tahun lamanya saya terus dicurigai. Apalagi ketika Mukhtamar LDM saya mencetuskan ide untuk mengganti nama LDM menjadi LDK. Hemat saya, ketika Lembaga Dakwah ini kedepannya bercita-cita menjadi lembaga internal kampus lagi cara yang pertama adalah dengan mengganti nama, tidak mungkin lembaga yang telah dikeluarkan kemudian menjadi internal lagi.

Tanggal 1 januari 2011, Mukhtamar yang ketiga kalinya saya ikuti di LDM akhirnya ide penggantian nama disepakati. Disepakati nama Lembaga Dakwah Kampus Sunan Kalijaga dan saya ditunjuk sebagai ketua pertamanya.

Kini setelah mengadakan Milad Pertama LDK Su-Ka semakin diterima oleh civitas akademika UIN. Terbukti dengan hadirnya pihak birokrat sekaligus mengisi seminar dalam rangkaian acara. Bahkan dosen-dosen rutin mengisi KPK (Kajian Pekan Keislaman) LDK. Dengan UKM dan pergerakan yang ada dikampuspun demikian, mereka turut berpartisipasi dalam beberapa kegiatan LDK serta mahasiswa secara umum telah merasakan kontribusi LDK terutama dengan adanaya program KPK (Kajian Pekan Keislaman) dan Forum Muslimah Sunan Kalijaga yang juga mengadakan kajian rutin khusus muslimah.

LDM memang sudah tak ada lagi tetapi ruhnya masih menjelma dalam pribadi. Nama mungkin akan berganti asalkan ghiroh dakwah tak pernah mati. Sang fajar telah kembali, menurutkan kehendak kebenaran hakiki. Itulah yang digariskan ilahi. Sang fajar telah kembali. LDK Sunan Kalijaga.

Yogyakarta-Jamhari, dituliskan ulang oleh Rezal Prihatin ketua LDK Sunan Kalijaga 2021–2022

--

--